tigasisinews.id, DAIRI – Saat ini peredaran narkotika susah sangat memprihatinkan di Indonesia bahkan hingga ke daerah – daerah termasuk di Kabupaten Dairi Sumatera Utara.
Pernyataan itu disampaikan Pegiat Sosial Sennang Berampu, kepada tigasisinews.id, Minggu (29/12/2024).
Diceritakan Sennang, maraknya peredaran Narkotika disebabkan oleh kondisi sosial dan ekonomi yang sikit di tengah – tengah masyarakat.
“Individu yang tinggal dalam lingkungan yang dilanda kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya akses terhadap pendidikan sering kali mencari pelarian dari realitas mereka melalui penggunaan narkotika. Narkotika dapat menjadi bentuk “pelarian” dari tekanan dan tantangan yang dihadapi oleh individu di lingkungannya”, jelasnya.
Pria yang di kenal kritis itu mengatakan, bukti semakin maraknya peredaran narkoba dapat dilihat dari tahan di dalam lapas, yaitu paling banyak tahan dengan kasus narkotika.
“Contoh di rutan Sidikalang, dilihat dari jumlah warga binaan tahu. 2024 berjumlah 64 orang memperoleh hukum tetap 38 orang dan tahanan titipan 28 orang sedangkan Polres Dairi menangkap 77 org dan mengungkap 56 kasus narkoba sejak awal Januari hingga sekarang”, ucapnya.
Menurut Sennang, untuk mengatasi maraknya penyalahgunaan narkotika butuh perhatian serius, yaitu penting untuk fokus kepada penegakan hukum.
“Yang berulah kenapa harus direhab terus. Harus ada sanksinya. Jika sekali ketangkap terus direhab. Abis itu ketangkap lagi dan tes urine positif lagi, direhabilitasi lagi. Maka tidak akan ada efek jera bagi”, sebutnya.
Pemerintah juga diharapkan berperan aktif ikut serta melakukan upaya untuk menerangi peredaran narkotika di tengah – tengah masyarakat.
Terhadap pihak penegak hukum, sennang berharap agar bekerja profesional dan memberikan saksi pidana sesuai dengan undang – undang yang berlaku terhadap pelaku.
“Kepada Polres Dairi jangan pernah “damai” dgn pengguna narkoba. Rehabilitasi menurut saya “damai” dengan pengguna narkoba”, pungkasnya.
Reporter: Iwan
Editor: Rud