DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu meresmikan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kabupaten Dairi, Kamis (24/09/2020) di Jl Keluarga Berencana Sidikalang, Dairi. Peresmian dihadiri Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang SH, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut, Dra Hj Marhamah M.Si, Ketua TP. PKK Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu, Forkopimda Kabupaten Dairi, para Pimpinan OPD dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Dairi.
Bupati Dairi, Dr. Eddy Kelleng Ate Berutu menyampaikan, Puspaga diperuntukkan untuk membina keluarga yang baik dalam melindungi hak anak. Keberadaan lembaga konsultasi untuk orang tua/ keluarga ini juga merupakan salah satu indikator penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) klaster II terkait lingkungan keluarga dan pengasuhan anak.
“Puspaga dibentuk sebagai perwujudan program three ends, dengan mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan,” ujarnya.
Ditambahkannya, Puspaga menjadi salah satu program unggulan untuk pengasuhan yang benar dan pencegahan kekerasan dan eksploitasi dalam keluarga. Dairi telah memiliki Puspaga Kekelengen yang memberikan pelayanan konseling pernikahan, pra nikah, pola komunikasi keluarga, tumbuh kembang dan pola asuh dan pendidikan anak.
“Puspaga Kekelengen juga menyediakan layanan informasi tentang keluarga berencana. Kita berharap, Puspaga menjadi solusi bagi masyarakat Dairi atas masalah keluarga. Beberapa langkah preventif Puspaga Kekelengen harus dilaksanakan dengan penyuluhan, edukasi, parenting dan terjun langsung ke lapangan,” tambahnya.
Kadis PPPA Provinsi Sumut, Prov Dra Hj Marhamah M.Si menyampaikan, Puspaga hadir sebagai upaya pemerintah untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Diakuinya, Pemda tidak bisa bekerja sendiri sehingga harus didukung dunia usaha lain.
“Memperkecil kasus kekerasan terhadap anak Puspaga hadir. Puspaga juga memberikan layanaan preventif dan promotif. Launcing diharapkan tidak hanya seremoni, tapi bagaimana komitmen kita untuk menularkan di lingkungan kita maupun masyarakat,” ujarnya.
Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak, Veryanto Sitohang menyebutkan, launching puspaga dijadikan wadah informasi dan konseling.
“Puspaga kita harapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan anak. Kami sangat mendukung launching puspaga, kota layak anak dengan titipan dan komitmen, sehingga kita segera menghasilkan Perda perlindungan anak di Dairi,” ujarnya.
Sementara, Ketua TP PKK Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu juga mengatakan Keluarga merupakan tatanan sosial terkecil dalam masyarakat dan merupakan fondasi utama dalam membangun sistem dan tatanan sosial, sehingga ketahanan keluarga merupakan basis ketahanan nasional.
Oleh sebab itu pola pengasuhan anak menjadi sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada pembentukan generasi penerus bangsa kita. Selain itu, keluarga juga tempat pertama dan utama dalam pengasuhan dan pendidikan moral anak untuk dapat mewujudkan generasi yang unggul.
“Pola pengasuhan anak dan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak sangat beragam bagi setiap keluarga. Karena menjadi orang tua memang tidak memiliki sekolah khusus dan ditambah lagi dengan kondisi keluarga yang beragam menyebabkan bertambah kompleksnya permasalahan dalam keluarga, Seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan, perselingkuhan, masalah anak berhadapan dengan hukum, masalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan lain sebagainya, ditambah lagi dengan minimnya perhatian Pemerintah akan hal ini menyebabkan rentannya kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap anak,” ucapnya.
Masih dalam penuturannya, hadirnya Puspaga Kekelengan yang diresmikan hari ini sebagai pusat pembelajaran keluarga merupakan bentuk kehadiran pemerintah Kabupaten Dairi dalam membina keluarga yang berbasiskan atau melindungi hak anak, dimana dalam indikator KLA klaster II terkait Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Anak, disebutkan bahwa perlunya lembaga konsultasi untuk orang tua/ keluarga dan untuk mendampingi dan memberikan solusi bagi keluarga yang membutuhkan sehingga cita-cita menjadi Kabupaten layak anak dapat terwujud.
“Kami berharap Puspaga ini dapat melayani dan mendampingi keluarga dalam bentuk konseling agar dapat memecahkan permasalahan keluarga dengan layanan dari tenaga profesional (psikolog dan konselor). Saat ini Puspaga Kekelengan memiliki 1 orang tenaga psikolog dan 25 konselor yang kemarin sudah mendapatkan pelatihan dan sertifikasi dari Dinas P2AP3KB bekerjasama dengan Komnas Perempuan yang menghadirkan Veryanto Sitohang dari Jakarta,” jelasnya.(tgs)