DAIRI – Nurlina Br Sitorus (44) dan suaminya Ual Sagala (50), warga Dusun IV Huta Buntul, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, sangat mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, khusunya Pemkab Dairi. Dengan ekonomi yang pas-pasan, saat ini mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup 5 orang anaknya. Apalagi, 4 orang anak laki-lakinya menderita cacat (disabilitas).
“Empat orang anak laki-laki kami semuanya menderita disabilitas sejak kecil dan hanya anak perempuan yang hidup normal seperti orang pada umumnya,” ucap Nurlina saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (07/2/2020).
Disebutkannya, keempat anak laki-lakinya yang menderita disabilitas, yakni Andreas (21), Jusuf (18), Samuel (16) dan Narta (7). Sedangkan anak perempuan yang hidup normal, Riama (9) yang saat ini duduk di kelas III SD.
“Waktu lahir keempat anak laki-laki kami semuanya terlihat normal, tetapi setelah berumur 3 bulan, baru terlihat tanda-tanda kelainan pada tubuhnya. Sudah kami bawa berobat ke mana-mana sampai ke rumah sakit di Kota Medan, namun tidak membuahkan hasil,”ujarnya sedih.
Akibat keempat anaknya menderita disabilitas, Nurlina bercerita kalau dirinya tidak bisa membantu suaminya bekerja di ladang. Karena harus menjaga dan merawat anak-anaknya di rumah.
“Penghasilan dari bekerja di ladang, kalau dihitung-hitung tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi keempat anak kami yang menderita disabilitas harus dipakaikan pampers setiap hari,”ungkapnya.
Menurut Nurlina, mereka sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari Pemkab Dairi dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk keempat anaknya yang disabilitas. Apalagi di masa Pemerintahan Presiden Jokowi sekarang ini banyak sekali bantuan yang disalurkan, seperti Bantuan Keluarga Harapan (BKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan lainnya.
“Dari semua bantuan itu, belum ada yang kami dapat, hanya bantuan dari Dinas Sosial untuk penyandang disabilitas yang kami dapat. Itupun hanya untuk satu orang anak kami, Andreas,”sebutnya.
Terpisah, Kepala Desa Lae Hole saat akan dikonfirmasi terkait warganya yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, tidak berada di kantornya. Kata salah seorang Kepala Dusun yang piket di Kantor Kepala Desa mengatakan, bahwa Pak Kepala Desa sedang ke Jakarta ada keperluan pesta.
“Pak Kepala Desa tidak ada, karena sedang ada pesta keluarganya di Jakarta, mungkin hari Senin baru pulang,”ucap Harlat Simanjuntak, Kepala Dusun IV.
Ketika ditanya, adanya warga miskin tidak mendapat bantuan pemerintah, seperti keluarga Nurlina yang keempat anaknya menderita disabilitas, Harlat pun menjawab, dirinya tidak tau menahu. Karena bantuan dari pemerintah yang mendata dari Dinas Sosial Kabupaten Dairi.
“Bantuan untuk orang miskin dari pemerintah yang mendata dari Dinas Sosial dan data yang digunakan juga masih data yang lama,”ujarnya.
Disebutkannya, pada saat memasang stiker ke rumah warga miskin yang mendapat bantuan dari pemerintah, mereka menemukan ada rumah warga yang punya mobil tapi masih mendapat bantuan. Namun saat dilaporkan ke Dinas Sosial tidak mendapat tanggapan.
“Anehnya warga yang punya mobil itu kami minta untuk mundur tidak mau dan mereka tidak malu kalau rumahnya ditempel stiker sebagai keluarga miskin,”ucap Harlat.(Kiim)