DAIRI – Pemkab Dairi melaui pihak Pemerintah Kecamatan bersama anggota Kepolisian dan TNI bergerak cepat melakukan pemadaman api di area hutan yang berada di Perbukitan Silegar Desa Silalahi ll Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi yang sempat terbakar, akibat suhu panas di musim kemarau yang mulai terjadi di kawasan Silalahi, Senin (12/05/2020).
Kejadian ini bermula, saat Camat Silalahi Hamaska Presdi Ardianto Silalahi melakukan koordinasi rutin dengan petugas posko perbatasan terpadu Penanganan Covid-19 di Lae Pondom dan melihat ada kepulan asap di Perbukitan desa Silalahi ll. Saat itu juga, Hamaska langsung menghubungi Danramil dan Kapolsek setempat serta pihak Manggala Agni untuk berkoordinasi agar bersama-sama langsung turun ke lokasi untuk memadamkan api.
Ia juga menyampaikan, kejadian ini sempat dilaporkan kepada Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu dan langsung mendapat instruksi agar api bisa segera dipadamkan dengan menjalin koordinasi dengan pihak terkait termasuk unsur TNI dan Polri.
“Titik api diperkirakan dari semak dekat perladangan masyarakat. luas terbakar sekitar 2 (dua) hektar, setelah hasil kordinasi saya bersama Danramil dan Kapolsek langsung turun ke lokasi,” ujar Presdi.
Ia melanjutkan, saat pihaknya tiba di lokasi kebakaran, ternyata Kepala Desa Silalahi II dan juga anggota Bhabinkamtibmas setempat dibantu oleh warga sekitar sudah berada dilokasi dan bergotong royong memadamkan api.
“Api bisa dipadamkan dengan cepat, karena pada pukul 15:00 WIB, api sudah padam dan korban nihil. Ini karena gerak cepat sebagaimana yang selalu dipesankan oleh Bupati Dairi, Eddy Berutu,” tutupnya.
Terkait peristiwa ini Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan bahwa memasuki pertengahan tahun ini, diprediksi intensitas hujan mulai menurun karena akan memasuki musim kemarau yang tentu menimbulkan hawa panas dan terik. Untuk itu Ia berpesan agar setiap jajaran Pemerintahan Pemkab Dairi yang berkaitan dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan bisa menjalin sinergi agar dengan cepat mampu bergerak jika terjadi hal yang menyangkut kebakaran lahan dan hutan serta memberikan edukasi kepada masyarakat dan warga Dairi dikawasan areal lahan dan hutan untuk waspada dan menjaga lingkungan menghindari pembakaran lahan, pembakaran sampah serta pembuangan puntung rokok ke kawasan hutan yang bisa memicu percik api yang mengakibatkan terbakarnya lahan dan hutan.
“Saya juga berpesan agar masyarakat kita ikut menjaga lahan dengan tidak melakukan pembakaran sampah di dekat lahan atau hutan dan tidak sembarangan buang puntung rokok, karena musim kemarau mengakibatkan kawasan hutan dan lahan menjadi kering dan sangat mudah terbakar. Sekaligus saya mengajak para pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat ikut serta mengawasi sehingga lingkungan keasrian lahan dan hutan seperti di Silalahi tetap terjaga, sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba,” pungkas Eddy Berutu. (TGS)