Wagub Musa Rajekshah : Setiap Desa Diharapkan Mampu Kembangkan Potensinya untuk Kesejahteraan Masyarakat

Deli Serdang – Setiap daerah memiliki potensi masing-masing, mulai dari potensi alam hingga wisata yang bisa mengangkat perekonomian masyarakatnya. Karena itu, setiap desa diharapkan mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensinya masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat mengunjungi Desa Denai Lama, Pantai Labu Deli Serdang, Sabtu (05/09/2020).

Wagub mengunjungi Sanggar Lingkaran yang memiliki Kafe Baca, yakni kafe yang juga berfungsi sebagai taman bacaan.

Menurut Wagub, kafe baca yang dikelola anak-anak Desa Denai Lama ini dapat menjadi contoh desa lain untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa. “Ini patut dicontoh untuk daerah lain. Potensi daerah diangkat dan orang datang mengunjungi, selain itu anak-anak muda juga akan memiliki aktivitas yang dapat menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” kata Wagub didampingi Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah.

Menurut Wagub, Desa Denai Lama adalah desa kreatif yang mengangkat kearifan lokal. Wagub tertarik melihat kreativitas anak-anak sanggar seni yang mengelola Kafe Baca tersebut. “Mereka di sini bekerja dan berusaha untuk mengangkat desanya. Apa yang didapat mereka, kembali lagi untuk pemberdayaan masyarakat di sini,” ujar Wagub.

Pengelola Sanggar Lingkaran Irwanto mengatakan Sanggar Lingkaran merupakan kekuatan atau potensi Desa Denai Lama. Juga ada potensi lain yang kuat, antara lain agrowisata Paloh Naga dan pusat produksi jajanan dan oleh-oleh Desa Denai Lama. “Ketiga kekuatan tadi yang memiliki potensi kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini,” ujar Irwanto.

Mengenai Kafe Baca, Irwanto menjelaskan kafe tersebut dikelola relawan yang berasal dari anak-anak sanggar. Kafe Baca Sanggar Lingkaran berhasil memperoleh juara 3 nasional dalam Festival Literasi Nasional untuk kategori Taman Baca Kreatif Rekreatif. Kafe Baca dibuka untuk umum. “Kita beri mereka usaha sekalian mereka belajar usaha, penghasilan 70%, untuk mereka 30% untuk pendanaan di sini,” ungkap Irwanto.(hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *