Budaya  

Nobar Pemutaran Film Legenda “Lae Pandaroh” bersama Pemkab dan VIU Short I TIGASISI

DAIRI – Bupati Dairi Dr. Eddy K.A Berutu, didampingi kepala dinas pariwisata, kebudayaan Pemuda dan olahraga, Mahadi Kudadiri, ketua dekranasda Kabupaten Dairi, Ny.Romy Mariani Eddy Berutu, bersama para pemain dan kru film mengadakan nonton bareng (nonton bareng) pemutaran film legenda Lae Pendaroh hasil kerjasama pemerintah kabupaten Dairi bersama Viu short, di Ofal Cafe, Selasa (28/07/2020).

Dalam sambutannya Usai mengadakan nobar, Bupati Dairi, Eddy Berutu mengatakan sangat mengapresiasi karya sinematography yang dihasilkan putra-putri Dairi.

“Kami sangat bangga dan terkesan. Saya diberi informasi, persiapannya yang sangat pendek, anak-anak yang terlibat pun belum punya bekal, tapi hasilnya sangat mengagumkan. Ekspresi dan akting ditambah pemandangan khas Dairi membuat film ini sangat menarik” ujar Bupati.

Bupati Dairi menjelaskan, bahwa menurut pandangannya layar kaca adalah jendela menuju dunia.

“Ide awalnya datang dari anak saya dan viu short. Kebetulan anak saya dan Mira dari viu short sempat membahas soal viu ini, hanya ruangnya belum ada…setelah dapat penjelasan dari Mira dan anak saya saya ajak seluruh pihak menunjukkan karya mereka.
Dairi punya budaya yang lengkap.
Nah itu sesuatu yang luar biasa yang pasti akan disukai dunia melalui layar kaca, ini bisa tersiar ke seluruh dunia”, ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Eddy menjelaskan, bahwa Covid 19 telah mengubah segala sesuatu.

” Pasca covid 19 efek positif dari film ini akan makin mendunia, jadi kami tinggal menyambut mereka para penngunjung kita di Dairi” tambahnya.

Eddy menjelaskan bahwa dengan perubahan yang begiyu cepat, akan banyak profesi yang hilang,bnamun dengan film ini akan banyak profesi yang muncul.

“Kami dari pemerintah, ingin sekali melihat anak anak kita menjadi duta bangsa, punya kepribadian khas Indonesia. Film ini adalah cerita orangtua yang menjadi pedoman bagi kita, tetaplah berkarya” kata Bupati.

Sebagai informasi, film legenda Lae Pandaroh, Hasil karya anak Dairi inu akan dikirim ke keluar negeri dan akan mengikuti festival film dalam Cannes Film Festival, di Perancis.

“Dengam tawaran bu Mira saat itu, anak-anak Dairi ditantang untuk mendapat kesempatan memperoleh beasiswa di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), termasuk kita bergarap karya anak-anak kita mampu bersaing di Cannes film festival nantinya” pungkas Eddy.

Informasi Legenda Lae Pandaroh

Nama Lae Pandaroh diambil dari dua kata. Yakni Lae yang berarti air dan Daroh yang berarti darah. Konon air terjun ini sering berwarna merah. Orang-orang tua, mengatakan pamali (pantang) untuk bermain-main di Kawasan Lae Pandaroh. Jika berada di kawasan tersebut kita harus sopan, baik sikap, perkataan maupun pakaian agar tidak mendapat celaka. Kain ulos yang ditenun secara tradisional dipercaya dapat menghindari si pemakai dari bahaya atau bencana.(DAMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *