DAIRI – Media Tigasisi.id, mengadakan diakusi publik bertemakan Menuju Pertanian Dairi yang Unggul, di Ofal Cafe, Sabtu ( 01/08/2020).
Diskusi santai ini menghadirkan narasumber yang bersinggungan langsung dengan sektor pertanian yakni kepala dinas pertanian kabupaten Dairi, Efendi Berutu, Anggota DPRD Dairi dari komisi B, Mardaulat Girsang, Kepala Desa Parbuluan I, Parihotan Sinaga, didampingi salah seorang petani, Orien Sinaga.
Diskusi yang di moderatori oleh Duat Sihombing dari Petrasa ini dimaksudkan untuk mendorong pemerintah kabupaten Dairi untuk memberi perhatian khusus kepada produk komoditi unggulan seperti kopi, durian, padi dan jagung yang barang tentu jika diberikan sentuhan, produk ini mampu mendorong peningkatan ekonomi dan pendapatan.
Mengawali diskusi, Kadis Pertanian Ir.Efendi Berutu MP menjelaskan, Produk produk unggulan ini harus diberi perhatian mulai dari hulu ke hilir, mulai dari budidaya sampai kepada pasca panen termasuk produk turunan dan pemetaan wilayahnya.
“Pemetaan wilayah, dan penyesuaian musim tanam sangatlah penting, selain penguatan produk jadi, yang dihasilkan dari produk komoditi unggulan sudah barang tentu akan menambah nilai tambah harga yang akan didapat baik, bagi petani maupun pengusahanya, sehingga kita perlu dorongan dari setiap aspek terutama dari legislator untuk menjadikan Dairi ini menjadi kabupaten yang memiliki produk yang betul-betul mampu dikenal oleh nasional bahkan internasional yang dapat mengagkat citra Dairi sebagai daerah pertanian yang memiliki potensi yang sangat luar biasa”ujar Efendi.
Sementara itu anggota komisi B DPRD Dairi Mardaulat Girsang yang juga pengusaha sekaligus petani ini menyebutkan bahwa dalam rangka peningkatan hasil produk pertanian komoditi unggul Dairi membutuhkan konsultan pertanian yang mumpuni selain strategi pemasaran produk khusus pangsa pasar luar negeri.
“Untuk mencapai pertanian yang unggul, kita butuh konsultan pertanian yang unggul juga. Mulai dari pengetahuan Ph tanah dengan jenis tanaman yang tepat, pemilihan benih, jarak tanam, sampai pada pemasaran ke luar negeri juga harus disiapkan” kata Mardaulat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Parbuluan I, Parihotan Sinaga menyambut baik ide dan gagasan yang disampaikan oleh anggota dewan tersebut. Ia mengaku, Desa Parbuluan I sebagai penghasil produk holtikultura sangat membutuhkan para sarjana bidang pertanian untuk membagi ilmunya di kampung halaman sendiri.
“Dairi khususnya Desa Parbuluan I juga sangat membutuhkan tenaga ahli atau semacam konsultan pertanian untuk membagikan ilmunya kepada petani, tentang bagaimana cara bertani yang baik” kata Parihotan.
Selain itu, ditambahkannya penempatan konsultan pertanian yang tepat juga menjadi salah satu solusi peningkatan hasil produk pertanian bisa lebih maksimal.
“Jangan menempatkan konsultan pertanian yang ahli bidang hortikulutura atau semacamnya, namun daerah tempatnya bertugas bukan lah daerah penghasil produk hortikultura, sehingga hasilnya menjadi kurang maksimal” tambah Parihotan.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas pertanian yang baru bekrja kurang lebih dua minggu ini langsung angkat bicara dan menyambut baik acara diskusi publik yang diadakan media Tigasisi.id ini.
“Terimakasih untuk media Tigasisi.id yang telah mengundang dan mengadakan acara diakusi ini. Saya yang baru bertugas pun jadi tau apa sebenarnya yang menjadi titik persoalan pertanian di Dairi ini. Diskusi terbuka seperti ini akan menjadi masukan bagi dinas yang saya pimpin dalam mencari solusi yang tepat kedepannya. Semoga kegiatan serupa terutama dinas lain yang terkait dengan bidang pertanian juga diundang dalam forum yang sama agar harmoni dan sinergi untuk menyatukan persepsi lebih mudah dicapai” ujarnya.
Dari diskusi publik ini dapat ditarik kesimpulan bahwa program pertanian unggul tidak bisa dicapai maksimal bila hanya terpaku pada satu pihak atau instansi saja, namun semua itu bisa dicapai apabila semua pihak bersinergi menyusun kekuatan bersama, mulai dari hulu hingga ke hilir, seperti ketersediaan pupuk, infrastruktur penunjang hingga jaminan harga jual hasil produk tani juga diperlukan sinergi yang kuat antar para pihak. Disamping itu menguatkan kembali kelompok pendengar, pembaca dan pirsawan yang dulu akrab ditelinga warga juga penting ditumbuhkan kembali. (Tim)