DAIRI – Perwakilan masyarakat desa Bongkaras dan desa Longkotan bersama bersama aliansi NGO Dairi (Pesada, Petrasa dan YDPK) melakukan audiensi ke kantor Bupati Pada Selasa, (12/05/2020). yang lalu.
Audiensi ini diinisiasi oleh perwakilan masyarakat desa Bongkaras sebagai wujud keprihatinan mereka terhadap kondisi lahan sawah sekitar 37, 52 Hektare yang tidak dapat difungsikan lagi sebagai lahan sawah paskah banjir bandang di penghujung Desember tahun 2018 yang lalu. Sementara itu, di tengah pendemi covid-19, harga-harga beberapa komoditi mereka seperti gambir, jeruk purut, cabai dan jagung cenderung menurun dan kebutuhan bahan pokok beras harus tetap dipenuhi.
Audiensi ini di terima langsung oleh Bupati Dairi Bapak Eddy Keleng Berutu, Dinas PU, Dinas pertanian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten dairi
Perwakilan masyarakat desa Bongkaras memberikan data –data sawah warga yang terkena dampak langsung banjir bandang, dan bersama perwakilan lainnya meminta perhatian serius Bapak Bupati untuk menangani hal ini, agar lahan sawah mereka bisa ditanami kembali dengan padi agar dapat memenuhi kebutuhan beras ke depan.
Dalam audiensi ini, petani utusan dari dua desa meminta agar Pemkab Dairi melakukan terlebih dahulu normalisasi sungai yang kemudian dilanjutkan dengan perbaikan sawah tersebut.
Ada tiga hal yang di sepakati dalam pertemuan ini antara lain:
1. Bupati Dr Eddy Keleng Berutu menyambut baik dan memberikan masukan untuk melengkapi data warga dengan basis KTP, KK, Nama dan Nomor Handphone lengkap dalam waktu 2-3 minggu ke depan. Dan akan diupayakan akan mendapatkan bantuan dari Kementerian social serta upaya lobby ke pihak Pemprov-SU bagi petani yang belum mendapatkan bantuan apapun di luar penerima PKH, BANSOS dan lainnya.
2. Selanjutnya Bupati dan SKPD terkait menjelaskan sebelum COVID 19 sudah dianggarkan sebesar Rp.800 juta lewat program Bina Marga untuk pemulihan pasca banjir bandang di Silima Punggapungga, demikian juga untuk perencanaan pembuatan Bendungan di Desa Bongkaras, Pemkab juga sudah mengusulkan ke Badan Penanggulan Bencana Daerah (BNBD) namun anggaran ini sekarang di relokasi untuk penanganan Covid-19.
3. Dinas Pertanian bersama SKPD terkait akan melakukan kajian mendalam dengan turun ke lapangan untuk melihat potensi lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk meningkatan pendapatan secara cepat dan memerlukan pendampingan yang serius ke depan bersama Aliansi Ngo Dairi baik dalam penyuluhan dan secara kelembagaan .
4. Bupati juga menyatakan kesediaanya untuk melakukan kunjungan kembali paskah banjir bandang dua tahun lalu dengan meminta utusan ke dua warga mengundang beliau paskah pandemik Covid-19
Salah satu petani bapak Hasugian, mengatakan bahwa setelah selesai Covid-19, warga akan datang kembali untuk mengingatkan Bupati untuk perbaikan lahan sawah dan normalisasi sungai. (DAMS/TGS)