Bupati Dairi: Dibutuhkan Gerakan Bersama, Perbaikan Pola Pikir Baru dan Kesadaran Baru Menuju New Normal I TIGASISI

DAIRI – Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu tidak ingin wilayah Kabupaten Dairi terburu-buru untuk menerapkan tatanan kehidupan masyarakat ke era Normal Baru (New Normal). Selain sampai kepada wilayah Dairi yang benar-benar berada di posisi Zona Hijau di masa Pandemi Covid-19, menurut Eddy Berutu bahwa hal yang pokok dalam persiapan menuju New Normal adalah  perbaikan mindset atau pola pikir.

“Bahwa New Normal itu bukan berarti kita sudah kembali hidup seperti sebelum Covid-19. Kita lihat sudah mulai banyak warga kita yang abai tidak memakai masker di luar rumah, atau berkumpul di kedai atau tempat ngopi. Apalagi di pasar rakyat dan Onan kita. Mari bersama kita bangkitkan kesadaran baru di tengah masyarakat Dairi,” ujar Bupati di hadapan para tokoh Agama saat menggelar rapat persiapan pembukaan rumah ibadah, beberapa waktu lalu.

Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu lebih lanjut memberikan penjelasan terkait New Normal, di mana ia mengartikan bahwa di era New Normal nantinya kita akan berusaha bertahap kembali beraktivitas, tetapi tetap waspada dan terus melawan Covid-19 karena virus ini masih ada di sekeliling kita yang  terus mengintai kita setiap saat.

“Mari tetap memakai masker di luar rumah, jaga jarak fisik (physical distancing) minimal 1 meter, budayakan hidup sehat dan bersih dengan selalu mencuci  tangan dengan air mengalir dan sabun, hindari kerumunan. Tanpa perbaikan pola pikir dan sikap disiplin seperti di atas kita tidak akan mudah selamat dari kekejaman virus ini.” jelas Eddy Berutu.

Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu kembali menegaskan kesadaran baru akan risiko ini dan perilaku disiplin baru di New Normal harus menjadi gerakan bersama.

“Karenanya dibutuhkan sosialisasi risk awareness,  kepada jajaran saya baik di pemerintahan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi sudah saya instruksikan agar gencar mensosialisasikan hal di atas di semua tempat keramaian artinya harus ada terpampang poster, spanduk berbagai informasi, gambar-gambar, kata-kata untuk sosialisasi tentang hal ini semua. Dan ini membutuhkan gerakan bersama,” pungkas Eddy Berutu.(tgs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *