tigasisinews.id, DAIRI – Aliansi Masyarakat Pengawal Pemilu unjuk rasa di depan kantor Bawaslu Kabupaten Dairi, di jalan Ahmad Yani Sidikalang, Kamis (14/03/2024).
Aksi itu menuntut Bawaslu untuk mengusut dugaan pelanggaran Pemilu yaitu dugaan money politic yang dilakukan oleh pengurus dan Caleg Partai Golkar saat kampanye Calon presiden nomor urut dua di Siempat Nempu pada 10 Februari 2024 lalu.
Para pengunjukrasa merasa kesal karena tidak ada satupun Komisioner Bawaslu yang hadir dan hanya di terima oleh staf Bawaslu saja.
Usai aksi, Koordinator aksi Abdi Manullang mengatakan pihaknya menuntut laporan dugaan pelanggaran Pemilu yang dilaporkan ke Bawaslu untuk di proses secepatnya.
“Kami telah resmi melaporkan bapak dr Eddy Keleng Ate Berutu, Dimitri Berutu, Romy Mariani Simarmata, Charles Tamba dan Ramses Samosir sebagai penanggung jawab dan yang diduga melakukan tindak pidana pelanggaran Pemilu. Kami melaporkan persoalan ini ke Bawaslu pada tanggal 21 Februari dan prosesnya susah berjalan selama 12 hari,” ucapnya kepada wartawan.
Terkait laporan di Bawaslu, Abdi menduga ada keberpihakan Bawaslu terhadap terlapor jika di lihat dari proses yang berjalan sampai saat ini.
“Kami melihat Bawaslu tidak netral dalam melakukan pemeriksaan berkas perkara yang kami laporkan, karena sampai hari ini begitu di undang klarifikasi pertama mereka tidak hadir malah memberikan surat kepada Bawaslu bahwa bupati harus diperiksa di kantornya karena ada kesibukan, menurut kami jelas itu melanggar peraturan,” tambah Abdi.
“Kami melihat lambatnya perkaya ini juga ada keberpihakan yang tidak bisa kami sebutkan secara langsung, atas dasar proses itu kami melihat ada keberpihakan bawaslu karena menurut saya laporan kami di permainkan oleh Bawaslu,” tegasnya kemudian.
Abdi mendesak Bawaslu untuk segera mengusut laporannya dan mengancam akan terus melakukan upaya hukum untuk mengusut dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan oleh Pengurus dan Caleg Partai Golkar.
“Terkait persoalan ini akan kami lanjutkan ke DKPP untuk kami laporkan segala bentuk penyelewengan dan pelanggaran yang kami rasa telah dilakukan oleh Bawaslu,” ungkapnya.
Sebagai masyarakat aliansi pemerhati pemilu, Abdi bersama kawan – kawan akan terus melakukan upaya hukum ke DKPP.
“Minggu depan jika proses ini tidak juga berjalan kami akan melakukan demonstrasi yang lebih besar lagi di kantor Bawaslu,” tegas Abdi.
Jawaban Bawaslu selama ini tidak memuaskan dan terkesan di tutup – tutupi.
“Selama ini kami sulit melakukan konfirmasi ke pihak Bawaslu, karna saat kita konfirmasi jawabannya selalu nanti dan nanti. Bahkan kami mendapatkan informasi yang lebih jelas dari rekan – rekan kami yang lain ketika melakukan konfirmasi ke Bawaslu. Kami sangat kecewa terhadap sikap bawaslu yang selalu mengelak dan tidak memberikan informasi terang benderang,” ungkap Koordinator aksi itu.
Sementara pihak Bawaslu saat hendak dikonfirmasi mengatakan 3 komisioner sedang tidak di tempat karena dinas luar .
“Mereka sedang mengikuti rapat koordinasi Nasional di Jakarta, jadi kami tadi diberikan mandat untuk menerima warga yang menyampaikan aspirasi,” ucap Koordinator Sekretariat Bawaslu Kabupaten Dairi, Selamat Bahagia Maha.
Terkait laporan dugaan pelanggaran Pemilu yang dilaporkan ke pihak Bawaslu saat ini prosenya sedang berjalan.
“Prosesnya sedang berjalan, sebagian terlapor susah dilakukan klarifikasi dan kita sama – sama mengawal bagai mana prosesnya berjalan nanti,” pungkas Selamat Maha.
Aksi unjuk rasa pagi itu berjalan dengan tertib di kawal puluhan personil kepolisian dan TNI.
Reporter: Iwan
Editor: Rud