Soal Siswa Dikembalikan ke Orang Tua, Ini Penjelasan Kepsek SMA 2 Siantar

SMA Negeri 2 Pematangsiantar.(Foto/Hegi)
SMA Negeri 2 Pematangsiantar.(Foto/Hegi)

tigasisinews.id, SIANTAR

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 kota Pematangsiantar, Edwar Simarmata memberi penjelasan terkait dikembalikannya dua siswa didik kepada orang tuanya.

Sebelumnya, diberitakan orang tua siswa merasa bingung akan keputusan yang dianggap sepihak dari pihak sekolah yang mengeluarkan anaknya dari sekolah.

Seperti yang disampaikan salah seorang orang tua murid, dimana anak nya berada di kelas XII baru mendapatkan surat panggilan (SP) ke 1 (Pertama) dengan alasan melanggar sederat peraturan sekolah atas perilaku menyimpang.

Diketahui, kedua siswa tercatat sejak tahun 2023-2024, HS memiliki 4 kali kenakalan remaja pada umumnya, RM tercacat 6 kali kenakalan.

Edwar mengatakan ketika keputusan ini di ambil melalui forum diskusi antar guru. Keputusan ini mutlak tak dapat di robah dei memberikan rasa kenyamanan proses Didik mendidik dilingkungan sekolah.

“Ketika keputusan ini diambilkan melalui diskusinya. Aku kan baru tau saat ada dialog di grup guru, ada yang terganggu dengan sikap anak.Jadi sudah di pelajari memang ada proses yang terjadi dengan sikap perilaku anak,” jelasnya saat ditemui diruang kerjanya, pada Rabu (13/11/2024).

“Tapikan harus adanya aku (kepsek) dalam melakukan tindakan supaya tetap kondusif disekolah, demi rasa aman, nyaman dan anak didik tidak terganggu,” tambahnya.

Katanya, kedua siswa dikembalikan tidak dikarenakan rasa kebencian. Namun guna memberi lingkungan baru bagi si anak.

“Si anak disarankan untuk pindah sekolah, tapi saat ini si anak sudah bersekolah lagi di sekolah lain,” ucapnya.

Kemudian, pihkanya tak bermaksud dengan keputusan ini untuk menjatuhkan mental siswa didik. Melainkan untuk mengubah kepribadian dengan lingkungan baru sekitar.

“Kita (sekolah) tidak ada niat untuk membuat anak jatuh mentalnya, namun kita berharap dengan perubahan situasi, dia bisa lebih baik perilaku dan lebih sukses,”

Selain itu, Edwar yang juga guru mata pelajaran matematika itu juga menyatakan telah minta maaf kepada pihak orang tua murid jika ada kesalahan prosedur atau atas keputusan yang telah di ambil.

“Saya minta maaf atas ketidak nyamanan orang bapak, tapi putusan yang sudah di ambil harus di hormati,” tegasnya.

Proses demi proses telah dilakukan pihak sekolah. Seperti membantu siswa didik untuk mencari sekolah yang di inginkan nya.

Seperti keduanya telah meminta sekolah yang diinginkannya. ” Permintaan si anak melalui orang tua ke SMA 4, ya saya hubungin kesana. Kebetulan ada kosong satu, bisa. Terus karna SMA 4 sudah penuh, yang satu lagi ke SMA 5,” sebut Edwar.

Dalam arti, ia mengaku pihak sekolah dengan keputusan ini tidak seolah – olah lepas tangan. Namun pihaknya tidak menginginkan siswa didiknya mempunyai keterbelakangan mental (berperilaku buruk atau melanggar peraturan sekolah).

“Anak anak ini tidak kita lepas, tetap kita fasilitas akan pendidikan nya disekolah lain untuk menyelesaikan pendidikannya,” Cetusnya.

Sementara itu, Edwar juga berterimakasih atas saran dan masukan akan persolan yang baru terjadi di dunia pendidikan kota Pematangsiantar.

Semoga ia berharap, persolan ini tidak terjadi lagi di kemudian hari untuk sekolah yang di pimpinannya itu.

“Terimakasih untuk sarannya, agar tidak ada lagi HS dan RM selanjutnya dari SMA 2 ini,” pungkasnya.

Reporter: Hegi
Editor: Iwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *