DAIRI – Sangap Saraan dan pasanganya Nurhayati terpaksa menunda momen indah pernikahan yang sedianya akan diselenggarakan hari ini, Rabu 25 Maret 2020.
Momen bahagia itu terpaksa Ia tunda mengikuti arahan pemerintah untuk menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah banyak, termasuk kegiatan keagamaan dan pesta adat.
Sangap menjelaskan sebelum pesta adat dilaksanakan, beberapa pihak dari Babinkamtibmas desa Kalang Simbara, Kecamatan Sidikalang sudah mendatangi rumahnya meminta agar penyelenggaraan pesta untuk sementara ditunda.
“Ya, akad nikah sudah kita laksanakan kemarin (red:24 /03/2020) itu pun hanya sebatas keluarga besar saja, namun sesuai arahan pemerintah sekaligus juga soaialisasi dari pemerintah setempat termasuk Babinkamtibmas untuk mencegah sementara waktu pelenggaraan pesta adat sampai batas waktu yang belum ditentukan untuk dihentikan”, ujar Sangap.
Penundaan pesta adat ini menurut Sangap sudah sangat merugikan pihak keluarga.
“Secara materi kami memang sangat rugi. Tau sendirilah berapa biaya yang dikeluarkan dalam proses pesta adat Batak. Mungkin kalau dihitung, kerugian kami mencapai puluhan juta”. Bahkan Sapi yang sedianya akan disembelih, tepaksa kita pelihara sementara”, ucapnya
Sangap menambahkan meskipun mengalami kerugian, namun demi kepentingan semua pihak, dan ini sudah menjadi Bencana Nasional pihaknya mengaku tidaklah keberatan.
Untuk mengantisipasi tamu undangan yang sudah sempat mendapatkan undangan , Sangap menjelaskan terpaksa harus menghubungi satu persatu para undangan, bahkan mengumumkan pembatalan pesta pernikahan melalui sosial media.
“Ya, undangan sudah sempat kita sebar. Mengantisipasi tamu undangan hadir saat hari H, ya terpaksa kita hubungi satu persatu, termasuk bikin pengumuman lewat sosial media,”keluhnya.
Sangap berharap pandemi Virus covid 19 ini segera tuntas, dan segera ditemukan vaksinnya. (DAMS)