PAKPAK BHARAT – Ratusan rumah di Kecamatan Sitellu Teli Urang (STTU) Julu, Kabupaten Pakpak Bharat, rusak setelah diterjang bencana puting beliung yang disertai hujan es yang terjadi pada Selasa sore, (22/09/2020).
Berdasarkan catatan, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pakpak Bharat menyebut ada sekitar 170 rumah yang mengalami rusak berat.
Tokoh muda Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor yang mengetahui peristiwa tersebut merasa prihatin akan kondisi warga terdampak bencana, langsung turun ke lokasi bencana, Rabu (23/09/2020).
Selain turun langsung melihat kondisi bangunan, Franc Bernhard Tumanggor juga menemui para korban.
Legislator DPRD Sumut itu juga langsung berbuat nyata, dengan menyerahkan bantuan sembako dan material bangunan seperti seng kepada warga terdampak bencana ini.
Franc Bernhard yang datang bersama rombongan disambut antusias oleh warga. Pengamatan Tigasisi.id dilapangan, pria 34 tahun itu tampak bercengkrama dengan para warga korban.
“Ini bencana yang tidak bisa ditolak oleh siapapaun. Kami berharap warga yang menjadi korban bisa bersabar dan tabah menerima cobaan ini,” ucap Franc penuh haru.
Tidak lupa Franc juga mengatakan bantuan yang Ia berikan dapat menjadi pelipur lara dan menjadi pengobat bagi warga yang menjadi korban.
“Semoga nantinya warga bisa memperbaiki kembali rumahnya yang rusak dengan bantuan material bangunan yang kita serahkan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pakpak Bharat, Jibun Padang menjelaskan, dalam bencana putingbeliung disertai hujan es yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu, sedikitnya ada empat desa yang terdampak diantaranya Desa Silima Kuta, Desa Namuseng-Lae Langge dan Desa Ulumerah, namun bencana terparah terjadi di Desa Silima Kuta.
“Rumah warga mengalami kerusakan terutama di bagian atap. Menurut data sementara, akibat bencana ini 170 unit rumah warga rusak berat. Data ini kemungkinan akan bertambah karena hingga saat ini para petugas masih melakukan pendataan ke pelosok,” ucap Jibun.
Sementara , Camat STTU Julu, Ucok Benget Berutu menjelaskan, akibat bencana akibat cuaca ekstrem itu, turut memutus jaringan listrik sekitar.
Selain itu, para korban bencana saat ini harus mengungsi ketempat keluarga atau ketempat warga lain yang tidak terkena bencana.
“Selain kerusakan fisik, bencana ini juga mengakibatkan hampir ratusan hektar tanaman pertanian warga mengalami kerusakan. Kejadian ini merupakan Bencana terbesar dalam puluhan tahun ini di wilayah Kecamatan STTU Julu,” pungkasnya.(bci)