Beromzet Jutaan Rupiah Perbulan, BUMDes Gajah Mandiri Bisa Jadi Percontohan

Keterangan foto : Bupati Dairi Mengunjungi BUMDes Gajah Mandiri. (Foto tigasisi.id/Dok)

DAIRI – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Desa Bakal Gajah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi dinilai berhasil menciptakan sumber pendapatan desa dan lapangan kerja bagi warganya. Atas keberhasilannya menciptakan BUMDes, diharapkan Desa lain di Kabupaten Dairi dapat mencontoh hal serupa.

Berbekal kucuran dari Dana Desa (DD), Pemerintah Desa Bakal Gajah sukses mendirikan BUMDes yang diberi nama Gajah Mandiri. BUMDes yang bergerak di bidang penyediaan air minum isi ulang tersebut, memanfaatkan potensi mata air di desa itu. Omzet yang didapat bisa mencapai Rp. 7 juta per bulan.

Keberhasilan itu membuat, Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu yang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Jumat (14/2/2020) berkeinginan meninjau langsung keberadaan BUMDes Gajah Mandiri.

Eddy Berutu pun kagum dengan keberadaan depot air minum tersebut, bahkan dia sempat mencicipi air minum produksi BUMDes Gajah Mandiri.

“Ternyata segar juga airnya, seperti air dari gunung. Bisa enggak air ini disalurkan ke pendopo Bupati,”seloroh Eddy Berutu.

Pada kesempatan itu, Eddy Berutu mengatakan pemerintah melakukan pembangunan dari desa, sehingga BUMDes serta masyarakat diharapkan turut serta dalam program pembangunan daerah.

“Jika industri potensi daerah bertumbuh, otomatis perekonomian masyarakat meningkat,”sebut Eddy Berutu.

Kepada pengelola BUMDes Gajah Mandiri, Eddy Berutu berpesan, untuk mengurangi penggunaan plastik, serta berlaku transparan terhadap masyarakat terkait kemajuan BUMDes.

Eddy Berutu menambahkan, terkait dengan gas, pemerintah tidak memiliki wewenang secara langsung dengan distribusi gas dan minyak. Tetapi pemerintah akan hadir dalam pengawasan distribusi baik gas, pupuk dan penunjang APBDes.

“Saat ini perbankan mendukung modal usaha yang dimiliki oleh masyarakat baik melalui KUR , diharapkan agar BUMDes dapat menjadi agen dari Perbankan,”pungkasnya..

Direktur Bumdes Gajah Mandiri, Sudung Sitorus didampingi Kabag Keuangan, Fidel Nainggolan menceritakan, bahwa BUMDes yang mereka dirikan saat ini, telah menjadi pemasok galon air minum isi ulang terbesar di Kecamatan Silima Pungga-Pungga.

“Penjualan air minum kita sudah mencapai 2.000 galon lebih per bulan. Untuk per galonnya, kita jual Rp. 3.500. Pemasarannya lewat warung-warung, bukan langsung ke konsumen,”kata Sudung Sitorus kepada wartawan.

Disebutkan Sudung, BUMDes Gajah Mandiri didirikan dan mulai beroperasi pada April 2019 lalu. Pertama didirikan air minum galon produksi Gajah Mandiri dibagikan secara gratis dan cuma-cuma kepada warga Desa Bakal Gajah.

“Itu bentuk promosi yang kita lakukan, agar warga juga mengetahui kualitas air yang kita produksi. Hasilnya ternyata efektif, air galon kita tidak hanya dibeli warga Kecamatan Silima Pungga-Pungga saja, tetapi juga sampai ke Kecamatan Siempat Nempu,”sebut Sudung.

Sudung juga berharap, pihak perusahaan tambang PT Dairi Prima Mineral, bisa berlangganan air minum pada mereka. Agar BUMDes yang mereka kelola semangkin berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.

“Saat ini kita juga sedang mencoba kembangkan BUMDes kita ini sebagai pangkalan gas elpiji 3 kg. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera terwujud,”ungkapnya.

Sementara itu, Kades Bakal Gajah, Humitar Sitorus menjelaskan, kalau pembangunan BUMDes di desanya dimulai tahun 2018. Ide untuk mendirikan depot air minum timbul karena desa mereka mendapat hibah tabung penampungan air dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) – Badan Geologi Kementerian ESDM RI.

“Pada tahun 2014, desa kami dapat bantuan tangki air dan pompa sumur bor dari kementerian, namun, tidak dimanfaatkan. Setelah saya terpilih jadi kades tahun 2018, ide pembuat an depot air itu saya ajukan di musrenbang,”ujarnya.

Setelah disetujui, barulah dibuat anggaran biayanya. Untuk biaya pembangunan BUMDes Gajah Mandiri, menurut Humitar menggunakan anggaran dana desa sebesar Rp. 200 juta.

“Dengan adanya BUMDes ini kita berharap dapat menyumbang pendapatan bagi kas desa dan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa,”tutur Humitar.(Kiim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *